Minggu, 10 Februari 2013

Ungkapan dan Kosakata Dasar Bahasa Sunda

Sampurasuunnn :)

Hampura kamari kamari téh simkuring gaduh padamelan nu seueur pisan, janten teu tiasa apdét blog ieu :( Mohon maaf kemarin-kemarin saya sibuk jadi saya tidak sempat update blog ini :(

Baiklah, semoga saya bisa update lebih banyak lagi :D
Kita akan mulai mengenal ungkapan dasar dan kosakata dasar dalam bahasa Sunda. Ini bisa Anda gunakan untuk menyapa dan memulai percakapan ringan dengan orang Sunda atau dengan sesama pengguna bahasa Sunda. Kita mulai saja!

Untuk menyapa secara umum, bisa digunakan kata 'sampurasun' (Seperti halo) dan  akan dijawab dengan 'rampés'. Namun penggunaan dua kata ini jarang sekali, dan terkadang hanya digunakan dalam acara tertentu saja. Bahkan mungkin yang akan menjawabnya dengan rampés pun tidak semua orang. Meski begiitu, saya yakin ada baiknya anda mengetahuinya :D

lalu ada:
Wilujeng énjing (selamat pagi)
Wilujeng siang (selamat siang)
Wilujeng sonten (selamat sore
Wilujeng wéngi (selamat malam)
Perlu anda ketahui bahwa keempat frasa tersebut adalah bentuknya formal, biasanya digunakan dalam pidato, dan lain-lain.

Untuk menanyakan kabar, gunakanlah "Kumaha, damang?" (arti perkatanya: Bagaimana (keadaanmu), (apakah) baik?" untuk menjawab baik, cukup jawab dengan "damang" dan jika memang sedang tidak baik, jawablah dengan "teu damang" (tidak baik) atau "nuju teu damang" (sedang tidak baik). Jika Anda yang Muslim lebih suka menjawab dengan "Alhamdulillah", maka kebanyakan orang akan mengerti.
Mungkin ada beberapa orang yang akan bertanya "Kumaha kaayaanana?"(Bagaimana keadaannya?) atau "kumaha kabarna?".  hal ini sama saja dengan diatas, saya tulis untuk menambah pengetahuan anda saja :D
 
Lalu, untuk menyatakan rasa terimakasih, gunakanlah "Hatur nuhun" dan boleh ditambah kata 'pisan'(=sekali) yang artinya menjadi terima kasih banyak. Sebenarnya, kata 'nuhun' juga sudah cukup, namun "hatur nuhun" akan dianggap lebih sopan.

Untuk ungkapan maaf, 'punten' digunakan seperti 'permisi' dan 'hampura' adalah padanan untuk 'mohon maaf'. Punten, digunakan saat kita akan melewati seseorang yang lebih tua atau dianggap sopan, saat akan menanyakan sesuatu pada orang asing, dan jika kita terpaksa mengganggu kegiatan seseorang(punten ngawagel, maaf mengganggu). Hampura, biasanya digunakan jika kita melakukan kesalahan.
Jawaban untuk punten adalah mangga (jangan tertukar dengan nama buah karena buah mangga, dalam bahasa Sunda, disebut manggah atau buah). Untuk hampura, jawabannya biasanya "dihampura"(dimaafkan) atau "teu sawios-wios/teu kunanaon"(keduanya berarti 'tidak apa-apa', namun yang  pertama lebih sopan).
Terkadang, ada orang yang menggunakan punten sebagai hampura, ini wajar, naamun dianggap kurang sopan. Sebaiknya gunakan sesuai keadaan.

"Kalau pengen bilang aku cinta kamu pake bahasa Sunda?" hahaha, saya kasih yang paling sopan ya: "simkuring deudeuh ka anjeun" :D Sebenernya ada versi yang lebih kasarnya, cuma agak aneh aja ya menyatakan cinta pake bahasa yang agak kasar... tapiboleh dketahui: "urang bogoh ka manéh" karena di beberapa daerah memang jarang digunakan bahasa sunda lemes.

Jika akan berpisah, biasanya yang pergi trlebih dahulu akan mengucapkan, "Abdi tipayun nya."(saya duluan yya) dan yang ditinggalkan cukup menjawab "mangga"(silakan). namun di kalangan umat Muslim, ucapan salam lebih dominan dipakai.

Itu saja pelajaran kita hari ini. Semoga bermanfaat, ada koreksi dan pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar :)

Kamis, 15 November 2012

Tata Bunyi Bahasa Sunda

Oke, langsung saja kita mempelajari tata bunyi bahasa Sunda terlebih dahulu. Karena saya memang hobinya belajar bahasa, dan setiap kali belajar bahasa selalu seperti ini urutannya: tata bunyi, ungkapan dasar, kosakata dasar, tata bahasa. Dan yang paling simpel, yang akan kita pelajari adalah tata bunyi bahasa Sunda.

Bahasa Sunda, pada umumnya, ditulis menggunakan tulisan latin walaupun memiliki aksara tradisional, yang semoga saja bisa kita bahas nanti. Sekarang, kita bahas saja langsung tata bunyi bahasa Sunda.

A. Vokal
Vokal dalam bahasa sunda ada tujuh. Wow! Lebih dua daripada vokal bahasa Indonesia. Ketujuh vokal tersebut adalah a, e, é, eu, i, o, dan u.
/a/ diucapkan seperti dalam kata /ayah/ (contoh: abdi=saya)
/e/ diucapkan seperti dalam kata /enam/ (contoh; rewog=rakus)
/é/ diucapkan seperti dalam kata /enak/ (contoh; éling=sadar)
/eu/ (lambang fonetis: /ɤ/) mirip dengan /e/ namun mulut lebih terbuka, atau mengucapkan /e/ dengan bentuk bibir sedang mengucapkan /é/ (contoh: euweuh=tidak ada)
/i/ diucapkan seperti dalam kata /ikan/ (contoh: ieu:ini)
/o/ diucapkan seperti dalam kata /orang/ (contoh: obor=obor)
/u/ diucapkan seperti dalam kata /utang/ (contoh: mulih=pulang)

Tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia, bukan? 

B. Konsonan
Dalam bahasa Sunda, ada 18 fonem konsonan, yakni p, b, t, d, k, g, c, j, h, ng, ny, m, n, s, w, l, r, dan y. Semuanya berbunyi sama dengan bahasa Indonesia. Untuk konsonan lain, mendapat "sundanisasi" seperti f --> p, v --> p, z --> j, sy --> s, sh --> s, kh ---> h, dan z --> j. Meski sebenarnya huruf-huruf f, v, z, sy, sh, dan kh dapat diucapkan dengan jelas oleh orang Sunda, namun kebanyakan orang lebih menyukai untuk menggunakan konsonan asli bahasa Sunda.

Itu saja. Ya itu saja. Umm, baiklah, silakan berlatih mengucapkan kata-kata dibawah ini. Karena bunyinya tidak jauh berbeda dari bahasa Indonesia, tentu latihan ini akan mudah :)

meureun = mungkin
énjing = besok
mineng = sering
téréh = hampir
cocooan(co-co-o-an) = mainan
leupeut = lontong
resep=suka

éléh méméh dipacok = kalah sebelum bertanding (idiom)
laleur mapay areuy = lalat menyusuri padi
simkuring nuju neda = saya sedang makan

basa sunda nyaéta basa nu dianggé ku masarakat jawa kulon nu janten basa daérah nu paling seueur dianggo kadua. basa sunda gaduh seueur kaunikan sareng kaéndahan nu henteu dipiboga ku basa nu séjén boh basa daérah nu séjén atawa basa asing. (bahasa Sunda adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Jawa barat yang menjadi bahasa daerah yang paling banyak digunakan kedua. Bahasa sunda memiliki banyak keunikan dan keindahan yang tidak dimiliki bahasa lain baik bahasa daerah yang lain ataupun bahasa asing).

Nah, bagaimana?? sudah lancar melafalkan bahasa Sunda? Teruslah berlatih agar pronunciation bahasa Sunda anda semakin baik :)

Sekian sharing hari ini, simkuring amit mundur :)

Mari Belajar Bahasa Sunda!

Haaaaaiiiiii~

Sampurasuun!

Di blog ini saya ingin berbagi pengetahuan saya mengenai salah satu bahasa daerah yang saya kuasai, yakni bahasa Sunda. Bahasa Sunda digunakan di daerah Jawa Barat dan Banten dan menjadi bahasa daerah terbesar kedua di Indonesia setelah bahasa Jawa. Apa pentingnya sih belajar bahasa Sunda? Selain bahasa sunda adalah bahasa daerah terbesar kedua di Indonesia, saya melihat di TV bahwa pada beberapa acaranya menggunakan bahasa Sunda. Kalau semua mengerti sih nggak masalah ya, tapi bagaimana dengan saudara kita di Kalimantan atau Sulawesi? Apa mereka mengerti juga? Ini yang memotivasi saya untuk berbagi pengetahuan bahasa Sunda saya. Selain itu, barangkali ada yang berniat meminang *ehm* orang Sunda dan ingin berkomunikasi dengan bahasa Sunda dengan keluarga doi :D

Saya pun masih belajar, sebetulnya. Jadi, jika saya melakukan kesalahan, mohon diingatkan dan akan saya koreksi sesegera mungkin.

Selamat belajar bahasa Sunda, wilujeng diajar basa Sunda!